Selasa, 21 April 2015

KEMULIAAN DAN AMALAN BULAN RAJAB



Diterjemahkan dari kitab  كنز النجاح و السرور و الترجمة
Karangan Sayyid Muhammad ibn Alawi Al-Maliki
(bilamana ada kekiliruhan dalam mnterjemahkan mohon dimaafkan dan betulkan)

BAB IV
BULAN RAJAB

A.     KEMULYAAN BULAN RAJAB
Ketahuilah bahwa Rajab merupakan bulan yang utama, ibadah dalam bulan ini akan mendapatkan pahala yang banyak terutama ibadah puasa, membaca istighfar, dan bertaubat atas segala dosa. Di malam pertama bulan Rajab do’a-do’a akan dikabulkan, sebagaimana hadits Nabi :
قَالَ صلى الله عليه وسلم : خَمْسُ لَيَالٍ لا تُرَدُّ فِيْهِنَّ الْدَّعْوَةُ: أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبَ، وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، وَلَيْلَةُُ الجُمُعَةِ، وَلَيْلَةُ الفِطْرِ، وَلَيْلَةُ النَّحْرِ. أخرجه السيوطي رحمه الله تعالى في الجامع.
Ada lima malam diman do’a-do’a yang dikumandangkan tidak akan ditolak, yaitu : malam pertama bulan Rajab, malam nisfu sya’ban, malam Jum’ah, malam hari raya Idul Fitri dan malam hari raya Idul Adha. HR. Suyuthi ra.  dari Ibnu Asakir, dari Abi Umamah ra.
Dan pada malam ke dua puluh tujuh bulan Rajab ini, Nabi Muhammad SAW. Di Isra’kan oleh Allah. Bulan Rajab merupkan bulan yang tersendiri diantara bulan-bulan yang dimulyakan oleh Allah. Sebagaimana Firmannya QS.  At-Taubah : 36 :
¨bÎ) no£Ïã Íqåk9$# yZÏã «!$# $oYøO$# uŽ|³tã #\öky­ Îû É=»tFÅ2 «!$# tPöqtƒ t,n=y{ ÏNºuq»yJ¡¡9$# šßöF{$#ur !$pk÷]ÏB îpyèt/ör& ×Pããm 4 šÏ9ºsŒ ßûïÏe$!$# ãNÍhŠs)ø9$# 4 Ÿxsù (#qßJÎ=ôàs? £`ÍkŽÏù öNà6|¡àÿRr& 4 (#qè=ÏG»s%ur šúüÅ2ÎŽô³ßJø9$# Zp©ù!%x. $yJŸ2 öNä3tRqè=ÏG»s)ムZp©ù!$Ÿ2 4 (#þqßJn=÷æ$#ur ¨br& ©!$# yìtB tûüÉ)­GãKø9$# ÇÌÏÈ
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram[640]. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu menganiaya diri[641] kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan Ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa."
Di antara empat bulan yang mulya tersebut adalah Dzil Qo’dah, Dzil Hijjah, Muharram dan Rajab. Tiga diantaranya berturut-turut sedangkan yang satu sendirian yaitu bulan Rajab.
Pada permulaan Islam, Allah mengharamkan peperangan di bulan-bulan yang mulya tersebut, kemudian dinasakh dengan firman Allah ;

#sŒÎ*sù yn=|¡S$# ãåkô­F{$# ãPãçtø:$# (#qè=çGø%$$sù tûüÏ.ÎŽô³ßJø9$# ß]øym óOèdqßJ?y`ur ......(التوبة : 5)
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu[630], Maka Bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, ......
Kemulyaan bulan-bulan tersebut menjadi berlipat gandanya pahala atas ketaatan hamba dan besarnya dosa atas kemaksiatan yang dilakukan hamba. Semoga kita berada dalam lindungan Allah.
Rajab merupakan bulan Allah yang bercucuran, dicurahkannya rahmat bagi orang-orang yang bertaubat, dicurahkannya cahaya penerimaannya amal bagi seluruh hamba. Mereka memberi nama bulan Rojab dengan julukan Al-Asham (yang tuli) karena dalam bulan ini tidak terdengar perasaan peperangan. Dan ada yang mengatakan bulan Rajam karena bulan ini para  musuh dan syaitan telah dibelenggu sehingga mereka tidak bisa menyakiti para wali dan para shalihin.
َقالَ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم : رَجَبُ شَهْرُ اللهِ وَشَعْبَانُ شَهْرِي وَرَمَضَانُ شَهْرُ أُمَّتِي. أخرجه في الجامع.
Nabi bersabda : “Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadlan adalah bulan umaku.” Hadist diriwayatkan dalam kitab al-Jami’

Para Ulama’ berkata : Rajab merupakan bulan istighfar, Sya’ban merupakan bulan pembacaan shalawat kepada Nabi pilihan, semoga shalawat dan salam tetap dilmpahkan kepada junjungan nabi Muhammad, keluarga dan para shahabatnya. Ramadlan merupakan bulan al-Qur’an, maka giatlah kalian dalam bulan Rajab ini karena bulan ini merupakan musim perdagangan. Ramaikanlah waktu-waktu kalian dalam bulan ini karena Rajab merupakan tempat-tempat keramaian. Barang siapa yang menjadi pedagang, maka hendaklah memasuki musim ini. Dan barang siapa yang sakit dengan berlumuran dosa, maka penyakit itulah yang dikandungnya.

B.   DO’A-DO’A DI BULAN RAJAB

Wahab bin Manbah ra. berkata : Semua sungai yang berada di dunia berkunjung ke sumur zamzam pada bulan Rajab karena menghormatinya. Dan saya membaca kitab-kitab Allah yang telah diturunkan bahwa Barang siapa yang mintak ampun  di pagi dan sorenya bulan Rajab sambil mengangkat tangan sambil berdo’a di bawah ini sebanyak 70 x maka kulitnya tidak akan terkena api neraka :
اللهُمَّ اغْفِرْ  لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ.
“Ya Allah ! Ampunilah daku, Rahmatilah aku, terimahlah taubatku”.  ( Ini merupakan kesimpulan dari kitab Tuhfatul Ikhwan,Fii Qiraa’atil mii’adi Fii Rajaba wa Sya’bana wa Ramadlana karangan al-Fasyani).
1.      Do’a Rajab menurut Syekh Abdul Qodir Jailany
Do’a yang dibaca pada malam bulan Rajab adalah :

إِلهِي تَعَرَّضّ لَكَ فِي هذِهِ اللَّيْلَة المُتَعَرِّضُوْنَ، وَقَصَدَكَ القَاصِدُوْنَ وَأَمَّلَ فَضْلَكَ وَمَعْرُوْفَكَ الطَّالِبُوْنَ، وَلَكَ فِي هذِهِ اللَّيْلَة نَفَحَاتٌ وَجَوَائِزُ، وَعَطَايَا وَمَوَاهِبُ، تَمُنُّ بِهَا عَلَى مَنْ تَشَاءُ مِنْ عِبَادِكَ، وَتَمْنَعُنَا مِمَّنْ لَمْ تَسْبِقْ لَهُ العِنَايَةُ مِنْكَ، وَهَأَنَذَا عَبْدُكَ الفَقِيْرُ إِلَيْكَ، المُؤَمِّلُ فَضْلَكَ وَمَعْرُوْفَكَ، فَإِنْ كُنْتَ يَامَوْلاَيَ تَفَضَّلْتَ فيِ هذِهِ اللَّيْلَةِ عَلَى أَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ، وَجُدْتَ عَلَيْهِ بِعَائِدَةٍ مِنْ عَطْفِكَ، فَصَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ، وَجُدْ عَلَيَّ بِطَوْلِكَ وَمَعْرُوْفِكَ، يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ.

Ya Allah ! Orang-orang yang menampakkan amal pada malam ini telah menampakkan amalnya, orang yang bertujuan telah menuju kepadamu, orang-orang yang mengharapkan telah berharap keutamaan dan pengetahuan-Mu. Bagi-Mu di malam ini kesempatan dan pemberian, Engkau anugrahkan kepada orang yang Engkau kehendaki dari hamba-Mu, Engkau cegah dari orang yang tidak akan mendapatkan pertolongan-Mu. Inilah hamba-Mu yang sangat butuh akan pertolongan-Mu, yang selalu mengharapkan keutamaan dan pengetahuan-Mu. Dan jika Engkau wahai Tuhanku ! memberi keutamaan pada malam ini kepada seseorang dari makhluk-Mu, maka Engkau berikan kepadanya hidangan belas kasih-Mu, Semoga sholawat  tetap tercurahkan kepada junjungan kami nabi besar Muhammad saw, keluarganya dan para shahabatnya, dan berilah kami dengan anugrah dan pengetahuan-Mu, wahai Dzat yang Mengatur alam sekalian.”

2.     Do’a yang dibaca Shahabat Ali Karramallahu Wajhah .
Shahanat Ali selalu meluangkan dirinya untuk beribada pada empat malam dalam satutahunnya, yaitu malam pertama bulan Rajab, malam hari raya Idul Fitri, malam Idul Adha, dan malam nisfu (pertengahan)Sya’ban. Diantara do’a beliau adalah :
اللهُمَّ  صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ مَصَابِيْحِ الحِكْمَةِ، مَوَالِي النِّعْمَةِ، وَمَعَادِنِ العِصْمَةِ، وَاعْصِمْنِي بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوءٍ، وَلاَ تَأْخُذِنِي عَلَى غِرَّةٍ، وَلاَ عَلَى غَفْلَةٍ، وَلاَ تَجْعَلْ عَوَاقِبَ أَمْرِي حَسْرَةً وَنَدَامَةً، وَارْضَ عَنِّي، فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالمِيْنَ، وَأَنَا مِنَ الظَّالمِيْنَ. اللهُمَّ اغْفِرْ  لِي مَا لاَ يَضُرُّكَ، وَأَعْطِنِي مَالاَ يَنْفَعُكَ، فَإِنَّكَ الوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ، البَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ، فَأَعْطِنِي السَّعَةَ  وَالدَّعَةَ، وَالأَمْنَ وَالصِّحَّةَ، وَالشُّكْرَ وَالمُعَافَاةَ وَالتَّقْوَى، وَأَفْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ وَعَلَى أَوْلِيَائِكَ، َوأَعْطِنِي اليُسْرَ، وَلاَ تَجْعَلْ مَعَهُ العُسْرَ، وَاعْمُمْ بِذلِكَ أَهْلِي وَوَلدِي وَإِخْوَانِي فِيْكَ، وَمَنْ وَلَدَنِي، مِنَ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ.
Ya Allah ! berilah rahmat kepada nabi Muhammad dan para sahabatnya sebagai lampu-lampu hikmah, penguasa-penguasa ni,mat, dan sumber-sumber perlindungan, Lindungilah aku lantaran mereka daro segala kejelekan,  Jangan siksa aku dengan tipuan, dan lupa, jangan jadikan kerugian dan kekecewaan akan akibat urusanku, Ridlailah aku, Sesungguhnya ampunan-Mu adalah untuk orang-orang yang dhalim, sedangkan aku termasuk orang-orang yang dhalim. Ya Allah ! Ampunilah aku terhadap segala sesuatu yang tidak membahayakan-Mu, Berilah aku terhadap apa yang tidak bermanfa’at bagi-Mu, Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Luas rahmat-Nya, Yang baik Hikmah-Nya, maka berilah aku keluasan dan tuntunan, keamanan dan kesehatan, rasa syukur, ampunan dan ketaqwa’an, Alirkan kesabaran dan kejujuran padaku dan pada wali-wali-Mu. Berilah aku kemudahan, jangan jadikan bersamanya kesulitan, ratakan itu semua pada keluargaku, anakku, saudara-saudaraku seagama dan orang yang melahirkanku dari kalangan muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat.
3.     Kumpulan istighfar  oleh Sayyid Hasan bin Sayyid Abdillah Baalwy al-Haddad
Kumpulan Istighfar ini dipakai do’a minta ampun di bulan Rajab. Istighfar ini mempunyai keutamaan  yang banyak  dan pengaruh yang nyata. Adapun do’a tersebut adalah :

ِبسْمِ اللهِ الرَّحمنِ الرَّحِيْمِ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. أَسْتَغْفِرُ اللهَ (3×)، وَأَتُوْبُ إِلَى اللهِ مِمَّا يَكْرَهُ اللهُ قَوْلاً وَفِعْلاً، وَخَاطِرًا، وَبَاطِنًا وَظَاهِرًا، أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ الَّذِي لا إِلهَ إِلاَّ هُوَ الحَيَّ القَيُّوْمَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ. اللهُمَّ إِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ لِمَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ المُقَدِّمُ وَأَنْتَ المُؤَخِّرُ، وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ ذَا الجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ، مِنْ جَمِيْعِ الذُّنُوْبِ وَالآثَامِ. أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِذُنُوبِي كُلِّهَا، سِرِّهَا وَجَهْرِهَا، وَصَغِيْرِهَا وَكَبْيْرِهَا، وَقَدِيْمِهَا وَجَدِيْدِهَا، وَأَوَّلِهَا وَآخِرِهَا، وَظَاهِرِهَا وَبَاطِنِهَا، وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ.

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah mencurahkan rahmat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya dan para shahabatnya. Saya mohon ampun kepada Allah (3x) Saya bertaubat kepada Allah dari segala sesuatu yang dibenci Allah baik berupa perkatan, perbuatan, kehawatiran, batin dan thahir.  Saya mohon ampun kepada Allah Dzat yang Agung yang tiada tuhan selain Dia Yang Maha hidup, Maha Abadi dan  saya bertaubat kepada-Nya. Ya Allah ! Sesungguhnya saya bertaubat kepada-Mu  dari dosa yang telah lalu, dosa yang akan datang, dosa yang aku rahasiakan, dosa yang aku tampakkan, dan dosa yang Engkau lebih tahu daripada aku, Engkau Dzat yang Terdahulu, dan Engkau Dzat yang Terakhir, Engkau terhadap segala sesuatu adalah Maha Kuasa. Saya mohon ampun kepada Allah Dzat yang Agung dan Mulya dari segala dosa-dosa. Saya mohon ampun kepada Allah atas dosa-dosaku seluruhnya, baik yang rahasia atau yang tampak, yang kecil atau yang besar, yang dahulu maupun yang baru, yang pertama maupun yang akhir, yang dhahir atau yang batin, dan saya bertaubat kepada-Nya. 

اللهُمَّ إِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ مِنْ ذَنْبٍ تُبْتُ إِلَيْكَ مِنْهُ ثُمَّ عُدْتُ فِيْهِ. أَسْتَغْفِرُكَ لِمَا أَرَدْتُ بِهِ وَجْهَكَ الكَرِيْمَ فَخَالَطَهُ مَا لَيْسَ لَكَ فِيْهِ رِضًا, أَسْتَغْفِرُكَ لِمَا وَعَدْتُكَ بِهِ نَفْسِي ثُمَّ أَخْلَفْتُكَ فِيْهِ. أَسْتَغْفِرُكَ لِمَا دَعَانِي إِلَيْهِ الهَوَى مِنْ قِبَلِ الرُّخَصِ مِمَّا اِشْتَبَهَ عَلَيَّ وَهُوَ عِنْدَكَ حَرَامٌ، وَأَسْتَغْفِرُكَ يَا مَن لآ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ، يَا عَالِمَ الغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ مِنْ كُلِّ سَيّئَةٍ عَمِلْتُهَا، فِي بَيَاضِ النَّهَارِ وَسَوَادِ اللَّيْلِ، فِي مَلاَءٍ وَخَلاَءٍ، فِي سِرٍّ وَعَلاَنِيَةٍ وَأَنْتَ نَاظِرٌ إِلَيَّ إِذَا ارْتَكَبْتُهَا، وَأَتَيْتُ بِهَا مِنَ العِصْيَانِ، فَأَتُوْبُ إِلَيْكَ يَا حَلِيْمُ يَاكَرِيْمُ يَا رَحِيْمُ.

Ya Allah ! Sesungguhnya saya mohon ampun kepada-Mu dari dosa dan bertaubat kepada-Mu dari dosa tersebut kemudian saya mengulangi lagi. Saya mohon ampun kepada-Mu terhadap apa yang kukehendaki menurut Dzat-Mu yang Mulya maka aku campur dengan sesuatu yang bukan ridla-Mu, Saya mohon ampun kepada-Mu terhadap apa yang telah aku janjikan sendiri kemudian aku khianati janji tersebut, Saya mohon ampun kepada-Mu terhadap keringanan yang merupkan seruan hawa nafsu, dari apa yang samar bagiku padahal itu semua menurut-Mu adalah haram. Saya mohon ampun kepada-Mu! Wahai Dzat yang tiada tuhan selain Engkau, Wahai Dzat yang Mengetahui sesuatu yang ghaib dan yang tampak dari segala kejelekan yang telah sayalakukan, baik di terangnya siang maupun gelapnya malam, baik di tempat ramai maupun tempat sepi, baik rahasia maupun terang-terangan, sedangkan Engkau melihat jika aku telah melaksanakannya, dan melaksanakan kema’siatan.Saya bertaubat kepada-Mu, wahai Dzat yang Pemurah, Wahai Dzat yang Mulya, Wahai Dzat yang Maha Penyayang. 

وَأَسْتَغْفِرُكَ مِِِِنَ النِّعَمِ الَّتِي أَنْعَمْتَ بِهَا عَلَيَّ فَتَقَوَّيْتُ بِهَا عَلَى مَعْصِيَتِكَ. وَأَسْتَغْفِرُكَ مِنَ الذُّنُوْبِ الَّتِي لاَ يَعْرِفُهَا أَحَدٌ غَيْرُكَ، وَلاَ يَطْلِعُ عَلَيْهَا أَحَدٌ سِوَاكَ، وَلاَ يَسَعُهَا إِلاَّ حِلْمُكَ، وَلاَ يُنْجِيْنِي مِنْهَا إِلاَّ عَفْوُكَ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِكُلِّ يَمِيْنٍ سَلَفَتْ مِنِّي فَحَنِثْتُ فِيْهَا وَأَنَا عِنْدَكَ مُؤَاخَذٌ بِهَا. وَأَسْتَغْفِرُكَ يَا مَن لآ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ، فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الغَمِّ وَكَذَالِكَ نُنْجِي المُؤْمِنِيْنَ. وَزَكَرِيّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لاَ تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الوَارِثِيْنَ. رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ. وَأَسْتَغْفِرُكَ مِنْ كُلِّ فَرِيْضَةٍ أَوْجَبْتَهَا عَلَيَّ فِي آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافِ النَّهَارِ فَتَرَكْتُهَا خَطَأً أَوْ نِسْيَانًا أَوْ تَهَاوُنًا أَوْ جَهْلاً وَأَنَا مُعَاقِبٌ بِهَا وَأَسْتَغْفِرُكَ مِنْ كُلِّ سُنَّةٍ مِنْ سُنَنِ سَيِّدِنَا المُرْسَلِيْنَ،  وخَاتَمِ النَّبِيِّيْنَ نَبِيِّكَ وَسَيِّدِكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتَرَكْتُهَا غَفْلَةً أَوْ سَهْوًا  أَوْ نِسْيَانًا أَوْ تَهَاوُنًا أَوْ جَهْلاً أَوْ قِلَّةَ مُبَالَةٍ بِهَا. وَأَسْتَغْفِرُكَ يَا مَن لآ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، ,وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ، سُبْحَانَكَ يَارَبَّ العَالَمِيْنَ، لَكَ المُلْكُ وَلَكَ الحْمْدُ، ,َأَنْتَ حَسْبُنَا وَنِعْمَ الوَكِيْلُ، وَنِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ، وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّ بِِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ. يَا جَابِرَ كُلِّ كَسِيْرٍ، وَيَا مُؤْنِسَ كُلِّ وَحِيْدٍ، وَيَا صَاحِبَ كُلِّ غَرِيْبٍ، وَيَامَيَسِّرَ كُلِّ عَسِيْرٍ، يَامَنْ لاَيَحْتَاجُ إِلَى البَيَانِ وَالتَّفْسِيْرِ، ,َأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ، وَبِعَدَدِ مَنْ لَمْ يُصَلِّ عَلَيْهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِيْ الأَرْوَاحِ، اللهُمَّ صَلِّ عَلَى تُرْبَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِيْ التُّرَابِ، اللهُمَّ صَلِّ عَلَى قَبْرِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِيْ القُبُوْرِ، اللهُمَّ صَلِّ عَلَى صُوْرَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِيْ الصُّوَرِ، اللهُمَّ صَلِّ عَلَى اسْمِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِيْ الأَسْمَاءِ،( ôs)s9 öNà2uä!%y` Ñ^qßu ô`ÏiB öNà6Å¡àÿRr& îƒÍtã Ïmøn=tã $tB óOšGÏYtã ëȃ̍ym Nà6øn=tæ šúüÏZÏB÷sßJø9$$Î/ Ô$râäu ÒOŠÏm§ ÇÊËÑÈ bÎ*sù (#öq©9uqs? ö@à)sù š_É<ó¡ym ª!$# Iw tm»s9Î) žwÎ) uqèd ( Ïmøn=tã àMù=ž2uqs? ( uqèdur >u ĸöyèø9$# ÉOŠÏàyèø9$# ÇÊËÒÈ ) وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.

Saya mohon ampun kepada-Mu dari ni’mat-ni’mat yang Engkau berikan kepadaku dan aku telah menggunakanya untuk kekuatan bermaksiat kepada-Mu. Saya mohon ampun kepada-Mu dari dosa-dosa yang tidak diketaui seorangpun kecuali Engkau, dantidak ada seorangpun yang mengintahinya kecuali Engkau, dan tiada yang luas kecuali kemurahan-Mu, dan tiada yang menyelamatkanku dari dosa tersebut kecuali ampunan-Mu. Saya mohon ampun kepada-Mu terhadap sumpah yang aku ucapkan kemudian aku terjang sumpah tersebut sedangkan Saya menurut-Mu adalah pantas disiksa. Saya mohon ampun kepada-Mu! Wahai Dzat yang Tiada tuhan selain Engkau, Maha suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dhalim........
128.  Sungguh Telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin.
129.  Jika mereka berpaling (dari keimanan), Maka Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiKu; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya Aku bertawakkal dan dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung".


4.     Sayyidul Istighfar yang mutawatir dari Rasulullah SAW.  
Dibaca 3x setiap pagi dan sore, Istighfar tersebut adalah :

اللهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لا إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي، وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، وَأَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ (3+)

“Ya Allah ! Engkau adalah Tuhanku, Tiada tuhan selai Engkau yang telah menciptkanku, aku adalah hambah-Mu, aku atas janji-Mu tidak mampu apa-apa, Aku berlindung kepada-Mu dari jeleknya apa yang aku perbuat, aku kembali kepada-Mu dengan ni’mat-Mu kepadaku, aku kembali dengan dosaku maka ampunilah aku, karena tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau”.
5.     Do’a yang dibaca pada hari Jum’ah akhir menurut Syekh Ali al-Ajhury
Beliau berkata : Barang siapa di akhir Jum’ah bulan Rajab ketika Khatib berdiri di atas mimbar membaca : (أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ، مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ )Ahmad adalah utusan Allah, Muhammad adalah utusan Allah”.Sebanyak 35x, maka insya Allah dalam satu tahunnya dia tidak akan kekurangan dirham (uang) sama sekali.

PERINGATAN
Penulis dalam kesempatan ini mengingatkan kembali bahwa shalat raghaib sebanyak 12 raka’at yang telah dikerjakan antara waktu Maghrib dan Isya’ di awal malam Jum’ahnya bulan Rajab termasuk Bid’ah yang madzmumah (jelek), karena itulah jangan sampai anda melakukannya! Bahkan gantilah atau kerjakan saja shalat Awwabin atau shalat tasbih atau shalat sunnah mutlak sendiri-sendiri tanpa terbatas raka’atnya.

*********