Diterjemahkan dari kitab كنز النجاح و
السرور و الترجمة
Karangan Sayyid Muhammad ibn Alawi Al-Maliki
(bilamana ada kekiliruhan dalam mnterjemahkan mohon dimaafkan dan betulkan)
BAB IV
BULAN RAJAB
A.
KEMULYAAN BULAN RAJAB
Ketahuilah bahwa
Rajab merupakan bulan yang utama, ibadah dalam bulan ini akan mendapatkan
pahala yang banyak terutama ibadah puasa, membaca istighfar, dan bertaubat atas
segala dosa. Di malam pertama bulan Rajab do’a-do’a akan dikabulkan,
sebagaimana hadits Nabi :
قَالَ صلى الله عليه وسلم : خَمْسُ لَيَالٍ لا تُرَدُّ
فِيْهِنَّ الْدَّعْوَةُ: أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبَ، وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ
شَعْبَانَ، وَلَيْلَةُُ الجُمُعَةِ، وَلَيْلَةُ الفِطْرِ، وَلَيْلَةُ النَّحْرِ.
أخرجه السيوطي رحمه الله تعالى في الجامع.
Ada lima malam diman do’a-do’a yang dikumandangkan tidak
akan ditolak, yaitu : malam pertama bulan Rajab, malam nisfu sya’ban, malam
Jum’ah, malam hari raya Idul Fitri dan malam hari raya Idul Adha. HR. Suyuthi
ra. dari
Ibnu Asakir, dari Abi Umamah ra.
Dan pada malam ke
dua puluh tujuh bulan Rajab ini, Nabi Muhammad SAW. Di Isra’kan oleh Allah.
Bulan Rajab merupkan bulan yang tersendiri diantara bulan-bulan yang dimulyakan
oleh Allah. Sebagaimana Firmannya QS.
At-Taubah : 36 :
¨bÎ)
no£Ïã
Íqåk¶9$#
yZÏã
«!$#
$oYøO$#
u|³tã
#\öky
Îû
É=»tFÅ2
«!$#
tPöqt
t,n=y{
ÏNºuq»yJ¡¡9$#
ßöF{$#ur
!$pk÷]ÏB
îpyèt/ör&
×Pããm
4 Ï9ºs
ßûïÏe$!$#
ãNÍhs)ø9$#
4 xsù
(#qßJÎ=ôàs?
£`ÍkÏù
öNà6|¡àÿRr&
4 (#qè=ÏG»s%ur
úüÅ2Îô³ßJø9$#
Zp©ù!%x.
$yJ2
öNä3tRqè=ÏG»s)ã
Zp©ù!$2
4 (#þqßJn=÷æ$#ur
¨br&
©!$#
yìtB
tûüÉ)GãKø9$#
ÇÌÏÈ
"Sesungguhnya
bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di
waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram[640].
Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu menganiaya diri[641]
kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya
sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan Ketahuilah bahwasanya Allah
beserta orang-orang yang bertakwa."
Di antara empat
bulan yang mulya tersebut adalah Dzil Qo’dah, Dzil Hijjah, Muharram dan Rajab.
Tiga diantaranya berturut-turut sedangkan yang satu sendirian yaitu bulan
Rajab.
Pada
permulaan Islam, Allah mengharamkan peperangan di bulan-bulan yang mulya
tersebut, kemudian dinasakh dengan firman Allah ;
#sÎ*sù
yn=|¡S$#
ãåkôF{$#
ãPãçtø:$#
(#qè=çGø%$$sù
tûüÏ.Îô³ßJø9$#
ß]øym
óOèdqßJ?y`ur
......(التوبة : 5)
Apabila sudah habis
bulan-bulan Haram itu[630], Maka Bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja
kamu jumpai mereka, ......
Kemulyaan
bulan-bulan tersebut menjadi berlipat gandanya pahala atas ketaatan hamba dan
besarnya dosa atas kemaksiatan yang dilakukan hamba. Semoga kita berada dalam
lindungan Allah.
Rajab merupakan
bulan Allah yang bercucuran, dicurahkannya rahmat bagi orang-orang yang
bertaubat, dicurahkannya cahaya penerimaannya amal bagi seluruh hamba. Mereka
memberi nama bulan Rojab dengan julukan Al-Asham (yang tuli) karena dalam bulan
ini tidak terdengar perasaan peperangan. Dan ada yang mengatakan bulan Rajam
karena bulan ini para musuh dan syaitan
telah dibelenggu sehingga mereka tidak bisa menyakiti para wali dan para
shalihin.
َقالَ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم : رَجَبُ شَهْرُ اللهِ
وَشَعْبَانُ شَهْرِي وَرَمَضَانُ شَهْرُ أُمَّتِي. أخرجه في الجامع.
Nabi bersabda : “Rajab
adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadlan adalah bulan umaku.”
Hadist diriwayatkan dalam kitab al-Jami’
Para
Ulama’ berkata : Rajab merupakan bulan istighfar, Sya’ban merupakan bulan
pembacaan shalawat kepada Nabi pilihan, semoga shalawat dan salam tetap
dilmpahkan kepada junjungan nabi Muhammad, keluarga dan para shahabatnya.
Ramadlan merupakan bulan al-Qur’an, maka giatlah kalian dalam bulan Rajab ini
karena bulan ini merupakan musim perdagangan. Ramaikanlah waktu-waktu kalian
dalam bulan ini karena Rajab merupakan tempat-tempat keramaian. Barang siapa
yang menjadi pedagang, maka hendaklah memasuki musim ini. Dan barang siapa yang
sakit dengan berlumuran dosa, maka penyakit itulah yang dikandungnya.
B. DO’A-DO’A DI BULAN RAJAB
Wahab
bin Manbah ra. berkata :
Semua sungai yang berada di dunia berkunjung ke sumur zamzam pada bulan Rajab
karena menghormatinya. Dan saya membaca kitab-kitab Allah yang telah diturunkan
bahwa Barang siapa yang mintak ampun di
pagi dan sorenya bulan Rajab sambil mengangkat tangan sambil berdo’a di bawah
ini sebanyak 70 x maka kulitnya tidak akan terkena api neraka :
اللهُمَّ اغْفِرْ
لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ.
“Ya Allah ! Ampunilah daku, Rahmatilah aku, terimahlah
taubatku”. ( Ini merupakan kesimpulan dari kitab Tuhfatul
Ikhwan,Fii Qiraa’atil mii’adi Fii Rajaba wa Sya’bana wa Ramadlana karangan al-Fasyani).
1.
Do’a Rajab menurut Syekh Abdul Qodir Jailany
Do’a yang dibaca
pada malam bulan Rajab adalah :
إِلهِي تَعَرَّضّ لَكَ فِي هذِهِ اللَّيْلَة
المُتَعَرِّضُوْنَ، وَقَصَدَكَ القَاصِدُوْنَ وَأَمَّلَ فَضْلَكَ وَمَعْرُوْفَكَ
الطَّالِبُوْنَ، وَلَكَ فِي هذِهِ اللَّيْلَة نَفَحَاتٌ وَجَوَائِزُ، وَعَطَايَا
وَمَوَاهِبُ، تَمُنُّ بِهَا عَلَى مَنْ تَشَاءُ مِنْ عِبَادِكَ، وَتَمْنَعُنَا
مِمَّنْ لَمْ تَسْبِقْ لَهُ العِنَايَةُ مِنْكَ، وَهَأَنَذَا عَبْدُكَ الفَقِيْرُ
إِلَيْكَ، المُؤَمِّلُ فَضْلَكَ وَمَعْرُوْفَكَ، فَإِنْ كُنْتَ يَامَوْلاَيَ
تَفَضَّلْتَ فيِ هذِهِ اللَّيْلَةِ عَلَى أَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ، وَجُدْتَ عَلَيْهِ
بِعَائِدَةٍ مِنْ عَطْفِكَ، فَصَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ
وَصَحْبِهِ، وَجُدْ عَلَيَّ بِطَوْلِكَ وَمَعْرُوْفِكَ، يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ.
“Ya Allah !
Orang-orang yang menampakkan amal pada malam ini telah menampakkan amalnya,
orang yang
bertujuan telah menuju kepadamu, orang-orang yang mengharapkan telah berharap
keutamaan dan pengetahuan-Mu. Bagi-Mu di malam ini kesempatan dan pemberian,
Engkau anugrahkan kepada orang yang Engkau kehendaki dari hamba-Mu, Engkau
cegah dari orang yang tidak akan mendapatkan pertolongan-Mu. Inilah hamba-Mu
yang sangat butuh akan pertolongan-Mu, yang selalu mengharapkan keutamaan dan
pengetahuan-Mu. Dan jika Engkau wahai Tuhanku ! memberi keutamaan pada malam
ini kepada seseorang dari makhluk-Mu, maka Engkau berikan kepadanya hidangan
belas kasih-Mu, Semoga sholawat tetap
tercurahkan kepada junjungan kami nabi besar Muhammad saw, keluarganya dan para
shahabatnya, dan berilah kami dengan anugrah dan pengetahuan-Mu, wahai Dzat
yang Mengatur alam sekalian.”
2.
Do’a yang dibaca Shahabat Ali Karramallahu Wajhah .
Shahanat Ali selalu
meluangkan dirinya untuk beribada pada empat malam dalam satutahunnya, yaitu
malam pertama bulan Rajab, malam hari raya Idul Fitri, malam Idul Adha, dan
malam nisfu (pertengahan)Sya’ban. Diantara do’a beliau adalah :
اللهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ مَصَابِيْحِ
الحِكْمَةِ، مَوَالِي النِّعْمَةِ، وَمَعَادِنِ العِصْمَةِ، وَاعْصِمْنِي بِهِمْ
مِنْ كُلِّ سُوءٍ، وَلاَ تَأْخُذِنِي عَلَى غِرَّةٍ، وَلاَ عَلَى غَفْلَةٍ، وَلاَ
تَجْعَلْ عَوَاقِبَ أَمْرِي حَسْرَةً وَنَدَامَةً، وَارْضَ عَنِّي، فَإِنَّ
مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالمِيْنَ، وَأَنَا مِنَ الظَّالمِيْنَ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا لاَ يَضُرُّكَ، وَأَعْطِنِي مَالاَ
يَنْفَعُكَ، فَإِنَّكَ الوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ، البَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ،
فَأَعْطِنِي السَّعَةَ وَالدَّعَةَ، وَالأَمْنَ وَالصِّحَّةَ، وَالشُّكْرَ
وَالمُعَافَاةَ وَالتَّقْوَى، وَأَفْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ وَعَلَى
أَوْلِيَائِكَ، َوأَعْطِنِي اليُسْرَ، وَلاَ تَجْعَلْ مَعَهُ العُسْرَ، وَاعْمُمْ
بِذلِكَ أَهْلِي وَوَلدِي وَإِخْوَانِي فِيْكَ، وَمَنْ وَلَدَنِي، مِنَ
المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ.
Ya Allah ! berilah
rahmat kepada nabi Muhammad dan para sahabatnya sebagai lampu-lampu hikmah, penguasa-penguasa ni,mat, dan sumber-sumber
perlindungan, Lindungilah aku lantaran mereka daro segala kejelekan, Jangan siksa aku dengan
tipuan, dan lupa, jangan jadikan kerugian dan kekecewaan akan akibat urusanku,
Ridlailah aku, Sesungguhnya ampunan-Mu adalah untuk orang-orang yang dhalim,
sedangkan aku termasuk orang-orang yang dhalim. Ya Allah ! Ampunilah aku
terhadap segala sesuatu yang tidak membahayakan-Mu, Berilah aku terhadap apa
yang tidak bermanfa’at bagi-Mu, Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Luas
rahmat-Nya, Yang baik Hikmah-Nya, maka berilah aku keluasan dan tuntunan, keamanan dan kesehatan, rasa syukur, ampunan
dan ketaqwa’an, Alirkan kesabaran dan kejujuran padaku dan pada wali-wali-Mu.
Berilah aku kemudahan, jangan jadikan bersamanya kesulitan, ratakan itu semua
pada keluargaku, anakku, saudara-saudaraku seagama dan orang yang melahirkanku
dari kalangan muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat.
3.
Kumpulan istighfar
oleh Sayyid Hasan bin Sayyid Abdillah Baalwy al-Haddad
Kumpulan Istighfar
ini dipakai do’a minta ampun di bulan Rajab. Istighfar ini mempunyai
keutamaan yang banyak dan pengaruh yang nyata. Adapun do’a tersebut
adalah :
ِبسْمِ اللهِ الرَّحمنِ الرَّحِيْمِ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. أَسْتَغْفِرُ
اللهَ (3×)، وَأَتُوْبُ إِلَى اللهِ مِمَّا يَكْرَهُ اللهُ قَوْلاً وَفِعْلاً،
وَخَاطِرًا، وَبَاطِنًا وَظَاهِرًا، أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ الَّذِي لا
إِلهَ إِلاَّ هُوَ الحَيَّ القَيُّوْمَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ. اللهُمَّ إِنِّي
أَسْتَغْفِرُكَ لِمَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا
أَعْلَنْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ المُقَدِّمُ وَأَنْتَ
المُؤَخِّرُ، وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ ذَا
الجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ، مِنْ جَمِيْعِ الذُّنُوْبِ وَالآثَامِ. أَسْتَغْفِرُ
اللهَ لِذُنُوبِي كُلِّهَا، سِرِّهَا وَجَهْرِهَا، وَصَغِيْرِهَا وَكَبْيْرِهَا،
وَقَدِيْمِهَا وَجَدِيْدِهَا، وَأَوَّلِهَا وَآخِرِهَا، وَظَاهِرِهَا
وَبَاطِنِهَا، وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ.
Dengan
nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah mencurahkan rahmat dan salam
kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya dan para
shahabatnya. Saya mohon ampun kepada Allah (3x) Saya bertaubat kepada Allah
dari segala sesuatu yang dibenci Allah baik berupa perkatan, perbuatan,
kehawatiran, batin dan thahir. Saya
mohon ampun kepada Allah Dzat yang Agung yang tiada tuhan selain Dia Yang Maha
hidup, Maha Abadi dan saya bertaubat
kepada-Nya. Ya Allah ! Sesungguhnya saya bertaubat kepada-Mu dari dosa yang telah lalu, dosa yang akan
datang, dosa yang aku rahasiakan, dosa yang aku tampakkan, dan dosa yang Engkau
lebih tahu daripada aku, Engkau Dzat yang Terdahulu, dan Engkau Dzat yang
Terakhir, Engkau terhadap segala sesuatu adalah Maha Kuasa. Saya mohon ampun
kepada Allah Dzat yang Agung dan Mulya dari segala dosa-dosa. Saya mohon ampun
kepada Allah atas dosa-dosaku seluruhnya, baik yang rahasia atau yang tampak,
yang kecil atau yang besar, yang dahulu maupun yang baru, yang pertama maupun
yang akhir, yang dhahir atau yang batin, dan saya bertaubat kepada-Nya.
اللهُمَّ
إِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ مِنْ ذَنْبٍ تُبْتُ إِلَيْكَ مِنْهُ ثُمَّ عُدْتُ فِيْهِ.
أَسْتَغْفِرُكَ لِمَا أَرَدْتُ بِهِ وَجْهَكَ الكَرِيْمَ فَخَالَطَهُ مَا لَيْسَ
لَكَ فِيْهِ رِضًا, أَسْتَغْفِرُكَ لِمَا وَعَدْتُكَ بِهِ نَفْسِي ثُمَّ
أَخْلَفْتُكَ فِيْهِ. أَسْتَغْفِرُكَ لِمَا دَعَانِي إِلَيْهِ الهَوَى مِنْ قِبَلِ
الرُّخَصِ مِمَّا
اِشْتَبَهَ عَلَيَّ وَهُوَ عِنْدَكَ حَرَامٌ، وَأَسْتَغْفِرُكَ يَا مَن لآ إِلهَ
إِلاَّ أَنْتَ، يَا عَالِمَ الغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ مِنْ كُلِّ سَيّئَةٍ
عَمِلْتُهَا، فِي بَيَاضِ النَّهَارِ وَسَوَادِ اللَّيْلِ، فِي مَلاَءٍ وَخَلاَءٍ،
فِي سِرٍّ وَعَلاَنِيَةٍ وَأَنْتَ نَاظِرٌ إِلَيَّ إِذَا ارْتَكَبْتُهَا،
وَأَتَيْتُ بِهَا مِنَ العِصْيَانِ، فَأَتُوْبُ إِلَيْكَ يَا حَلِيْمُ يَاكَرِيْمُ
يَا رَحِيْمُ.
Ya
Allah ! Sesungguhnya saya mohon ampun kepada-Mu dari dosa dan bertaubat
kepada-Mu dari dosa tersebut kemudian saya mengulangi lagi. Saya mohon ampun
kepada-Mu terhadap apa yang kukehendaki menurut Dzat-Mu yang Mulya maka aku
campur dengan sesuatu yang bukan ridla-Mu, Saya mohon ampun kepada-Mu terhadap
apa yang telah aku janjikan sendiri kemudian aku khianati janji tersebut, Saya
mohon ampun kepada-Mu terhadap keringanan yang merupkan seruan hawa nafsu, dari
apa yang samar bagiku padahal itu semua menurut-Mu adalah haram. Saya mohon
ampun kepada-Mu! Wahai Dzat yang tiada tuhan selain Engkau, Wahai Dzat yang
Mengetahui sesuatu yang ghaib dan yang tampak dari segala kejelekan yang telah
sayalakukan, baik di terangnya siang maupun gelapnya malam, baik di tempat
ramai maupun tempat sepi, baik rahasia maupun terang-terangan, sedangkan Engkau
melihat jika aku telah melaksanakannya, dan melaksanakan kema’siatan.Saya
bertaubat kepada-Mu, wahai Dzat yang Pemurah, Wahai Dzat yang Mulya, Wahai Dzat
yang Maha Penyayang.
وَأَسْتَغْفِرُكَ
مِِِِنَ النِّعَمِ الَّتِي أَنْعَمْتَ بِهَا عَلَيَّ فَتَقَوَّيْتُ بِهَا عَلَى
مَعْصِيَتِكَ. وَأَسْتَغْفِرُكَ مِنَ الذُّنُوْبِ الَّتِي لاَ يَعْرِفُهَا أَحَدٌ غَيْرُكَ، وَلاَ يَطْلِعُ عَلَيْهَا
أَحَدٌ سِوَاكَ، وَلاَ يَسَعُهَا إِلاَّ حِلْمُكَ، وَلاَ يُنْجِيْنِي مِنْهَا
إِلاَّ عَفْوُكَ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِكُلِّ يَمِيْنٍ سَلَفَتْ مِنِّي فَحَنِثْتُ
فِيْهَا وَأَنَا عِنْدَكَ مُؤَاخَذٌ بِهَا. وَأَسْتَغْفِرُكَ يَا مَن لآ إِلهَ
إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ، فَاسْتَجَبْنَا
لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الغَمِّ وَكَذَالِكَ نُنْجِي المُؤْمِنِيْنَ.
وَزَكَرِيّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لاَ تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ
الوَارِثِيْنَ. رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.
وَأَسْتَغْفِرُكَ مِنْ كُلِّ فَرِيْضَةٍ أَوْجَبْتَهَا عَلَيَّ فِي آنَاءَ
اللَّيْلِ وَأَطْرَافِ النَّهَارِ فَتَرَكْتُهَا خَطَأً أَوْ نِسْيَانًا أَوْ
تَهَاوُنًا أَوْ جَهْلاً وَأَنَا مُعَاقِبٌ بِهَا وَأَسْتَغْفِرُكَ مِنْ كُلِّ
سُنَّةٍ مِنْ سُنَنِ سَيِّدِنَا المُرْسَلِيْنَ،
وخَاتَمِ النَّبِيِّيْنَ نَبِيِّكَ وَسَيِّدِكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتَرَكْتُهَا غَفْلَةً أَوْ سَهْوًا أَوْ نِسْيَانًا أَوْ تَهَاوُنًا أَوْ جَهْلاً
أَوْ قِلَّةَ مُبَالَةٍ بِهَا. وَأَسْتَغْفِرُكَ يَا مَن لآ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ
وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، ,وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ،
سُبْحَانَكَ يَارَبَّ العَالَمِيْنَ، لَكَ المُلْكُ وَلَكَ الحْمْدُ،
,َأَنْتَ حَسْبُنَا وَنِعْمَ الوَكِيْلُ، وَنِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ
النَّصِيْرُ، وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّ بِِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ. يَا
جَابِرَ كُلِّ كَسِيْرٍ، وَيَا مُؤْنِسَ كُلِّ وَحِيْدٍ، وَيَا صَاحِبَ كُلِّ
غَرِيْبٍ، وَيَامَيَسِّرَ كُلِّ عَسِيْرٍ، يَامَنْ لاَيَحْتَاجُ إِلَى البَيَانِ
وَالتَّفْسِيْرِ، ,َأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ، وَبِعَدَدِ مَنْ لَمْ
يُصَلِّ عَلَيْهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِيْ
الأَرْوَاحِ، اللهُمَّ صَلِّ عَلَى تُرْبَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِيْ
التُّرَابِ، اللهُمَّ صَلِّ عَلَى قَبْرِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِيْ القُبُوْرِ،
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى صُوْرَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِيْ الصُّوَرِ، اللهُمَّ
صَلِّ عَلَى اسْمِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِيْ الأَسْمَاءِ،( ôs)s9 öNà2uä!%y` Ñ^qßu ô`ÏiB öNà6Å¡àÿRr& îÍtã Ïmøn=tã $tB óOGÏYtã ëÈÌym Nà6øn=tæ úüÏZÏB÷sßJø9$$Î/ Ô$râäu ÒOÏm§ ÇÊËÑÈ bÎ*sù (#öq©9uqs? ö@à)sù _É<ó¡ym ª!$# Iw tm»s9Î) wÎ) uqèd ( Ïmøn=tã àMù=2uqs? ( uqèdur >u ĸöyèø9$# ÉOÏàyèø9$# ÇÊËÒÈ ) وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.
Saya
mohon ampun kepada-Mu dari ni’mat-ni’mat yang Engkau berikan kepadaku dan aku
telah menggunakanya untuk kekuatan bermaksiat kepada-Mu. Saya mohon ampun
kepada-Mu dari dosa-dosa yang tidak diketaui seorangpun kecuali Engkau,
dantidak ada seorangpun yang mengintahinya kecuali Engkau, dan tiada yang luas
kecuali kemurahan-Mu, dan tiada yang menyelamatkanku dari dosa tersebut kecuali
ampunan-Mu. Saya mohon ampun kepada-Mu terhadap sumpah yang aku ucapkan
kemudian aku terjang sumpah tersebut sedangkan Saya menurut-Mu adalah pantas
disiksa. Saya mohon ampun kepada-Mu! Wahai Dzat yang Tiada tuhan selain Engkau,
Maha suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dhalim........
128. Sungguh Telah
datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat
belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin.
129.
Jika mereka berpaling (dari keimanan), Maka Katakanlah: "Cukuplah
Allah bagiKu; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya Aku bertawakkal dan
dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung".
4.
Sayyidul Istighfar yang mutawatir dari Rasulullah SAW.
Dibaca 3x setiap
pagi dan sore, Istighfar tersebut adalah :
اللهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لا إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي،
وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ
بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، وَأَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ
بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ (3+)
“Ya Allah ! Engkau
adalah Tuhanku, Tiada tuhan selai Engkau yang telah menciptkanku, aku adalah
hambah-Mu, aku atas janji-Mu tidak mampu apa-apa, Aku berlindung kepada-Mu dari
jeleknya apa yang aku perbuat, aku kembali kepada-Mu dengan ni’mat-Mu kepadaku,
aku kembali dengan dosaku maka ampunilah aku, karena tiada yang mengampuni dosa
kecuali Engkau”.
5.
Do’a yang dibaca pada hari Jum’ah akhir menurut Syekh Ali
al-Ajhury
Beliau berkata :
Barang siapa di akhir Jum’ah bulan Rajab ketika Khatib berdiri di atas mimbar
membaca : (أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ، مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ )”Ahmad adalah
utusan Allah, Muhammad adalah utusan Allah”.Sebanyak 35x, maka insya Allah dalam satu tahunnya dia
tidak akan kekurangan dirham (uang) sama sekali.
PERINGATAN
Penulis dalam
kesempatan ini mengingatkan kembali bahwa shalat raghaib sebanyak 12 raka’at
yang telah dikerjakan antara waktu Maghrib dan Isya’ di awal malam Jum’ahnya
bulan Rajab termasuk Bid’ah yang madzmumah (jelek), karena itulah jangan sampai
anda melakukannya! Bahkan gantilah atau kerjakan saja shalat Awwabin atau
shalat tasbih atau shalat sunnah mutlak sendiri-sendiri tanpa terbatas
raka’atnya.
*********